Jumat, 27 April 2012

daerah tumbuh

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR PERKEMBANGAN TUMBUHAN II PERCOBAAN I DAERAH TUMBUH
NAMA : ASLIAH 
 NIM : H411 10 007 
 KELOMPOK : I (SATU)
 HARI/TGL PERC. : SELASA/6 MARET 2012
 ASISTEN : JAMILA
 LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI
 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
 2012 
BAB I PENDAHULUAN 
 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan kurve yang sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan air. Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang (Kaufman, dkk., 1975). Pada umumnya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah meristem apikal dari tunas dan akar. Kebanyakan pertumbuhan terjadi pada fase pendewasaan sel hanya sedikit kenaikan volumenya. Ujung akar dan ujung tajuk pertumbuhan dan tepat diatas nodus tumbuhan monokotil, atau di dasar daun rerumputan, meristem apikal tajuk dan meristem apikal akar terbentuk selama proses perkembangan embrio saat pembentukan biji dan disebut meristem primer (Latunra, 2012). Daerah tumbuh pada tumbuhan terjadi pada meristem apikal yang dimana pertumbuhannya berbeda-beda baik di akar maupun di batang. Maka dari itu pengamatan mengenai daerah tumbuh pada tumbuhan yaitu pada akar dan batang dengan 2 kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris sebagai kontrol dilakukan.
1.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengamati daerah tumbuh pada akar dan batang dari kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris.
1.3 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan mengenai menentukan daerah tumbuh pada tumbuhan, dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2012, pukul 14.30-17.30 WITA yang bertempat di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar, dan pengamatan dilakukan selama 5 hari di Laboratorium Botani.

 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
 Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam ukuran yang bersifat irreversible. Karna bersifat multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalam voume tetapi juga pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya proto plasma, dan tinggkat kerumitan. Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel (Fahn, 1992). Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda (Wikipedia, 2011). Daerah meristematis pucuk batang mengalami pertumbuhan primer seperti yang terjadi pada akar. Namun, caranya lebih kompleks karena tidak hanya proliferasi aksis batang namun juga pembentukan organ lateral lainnya. Pembelahan sel pada batang umumnya terjadi pada internodus paling atas. Selama periode pertumbuhan aktif, meristem ujung batang yang tipis, berdinding lembut dan isodiametris, aktif melakukan proliferasi sel. Pemanjangan sel diperpanjang sepanjang internodus. Semakin jauh dari internodus maka kecepatan pemanjangan semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Loveless, 1991). Proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas (Campbell, dkk., 2002). Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu (Desa, 2011) : 1. Pertumbuhan Primer Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting : a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun b. akar embrionik yaitu calon akar c. kotiledon yaitu cadangan makanan Gbr. Embrio Tumbuhan 2. Pertumbuhan Sekunder Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. a. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. b. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. c. Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris. Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer. Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah (Bebas, 2011) : 1. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik) 2. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan 3. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya merisitem, hasil asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X lingkungan (internal dan eksternal). Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di defenisikan. Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel. Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik. Proses differensiasi seringkali dianggap pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi (Harjadi, 1979). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (genetik) yang dikelompokkan sebagai berikut (Isbandi, 1983) : A. Faktor Eksternal : 1. Iklim, cahaya, temperature, air, panjang hari, angin dan gas. 2. Edafatik (tanah) : tekstur, struktur, bahan organik, dan kapasitas pertukaran kation. 3. Biologis : gulma, serangga, organisme penyebab penyakit, nematode, macam-macam tipe herbivore, dan mikro organisme tanah. B. Faktor internal: 1. Ketahanan terhadap tekanan iklim, tanah dan biologis. 2. Laju fotosintesis. 3. Respirasi 4. Klorofil, karotein, dan kandungan pigmen lainnya. 5. Pembagian hasil asimilasi N. 6. Tipe dan letak merisitem. 7. Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan. 8. Aktivitas enzim. 9. Pengaruh langsung gen ( Heterosis, epistasi ). 10. Differensiasi. Alometri dari pertumbuhan ujung dan pertumbuhan akar, biasanya sebagai rasio pucuk akar, yang mempunyai kepentingan fisiologis, karena dapat menggambarkan salah satu tipe toleransi terhadap kekeringan. Kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan ujung dan akar, mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan ujung. Pertumbuhan ujung lebih di galakkan apabila tersedia N dan banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila faktor N dan air ini terbatas. Akar adalah yang pertama mencapai air, n dan faktor-faktor lainnya. Pucuk adalah yang pertama mencapai cahaya, CO2 dan faktor iklim (Gardner, dkk., 1991). Analisis pertumbuhan tanaman dapat dilakukan terhadap sebatang tanaman atau terhadap komunitas tanaman. Analisis pertumbuhan sebatang tanaman umumnya dilakukan pada tahap awal, meliputi hal-hal berikut (Gardner, dkk., 1991) : 1. Laju pertumbuhan relative mutlak. 2. Laju satuan daun atau luju asimilasi bersih. 3. Rasio luas daun. 4. Luas daun khusus . 5. Berat daun khusus dan alometri dalam pertumbuhan. Panjang akar merupakan hasil perpanjangan sel-sel dibelakang merisitem ujung,sedang lebar yang lebih dari pada perbesaran sel-sel ujung merupakan hasil dari merisitem lateral atau pembentukan cambium, yang memulai pertumbuahan sekunder dari merisitem cambium. Pertumbuhan panjang dan lingkaran akar pada pucuk. Walau demikian pertumbuhan lateral tidak analog, karna percabangan akar muncul dari lingkaran tepi yang jauh di dalam jaringan tua atau jaringan yang berdifferensiasi, suatu morfogenesis yang jeles berbeda dari percabangan pada pucuk yang munculnya dari ujung dan asalnya dari permukaan (Wikipedia, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribisi akar (Gardner, dkk., 1991) : 1. Genotip 2. Persaingan tanaman. 3. Penghilangan daun. 4. Atmosfer tanah. 5. pH tanah 6. Temperatur tanah. 7. Kesuburan tanah. 8. Air. 9. Daya mekanik dan fisik Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,yang tejadi karma baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan. Proses-proses pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur langsung oleh hubungan antara volume dan luas permukaannya (Isbandi, 1983).

 BAB III METODE PERCOBAAN
 III.1 Alat Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu mistar, 2 buah lempeng kaca 20 x 8,5 cm, 1 toples plastik.
 III.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu kacang merah Phaseolus vulgaris, tinta hitec, air, tissue, karet gelang.
 III.3 Cara Kerja Cara kerja pada percobaan ini yaitu : 1. Mengecambahkan biji kacang merah Phaseolus vulgaris sebanyak mungkin selama 7 hari. 2. Mengambil 6 kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris tersebut dari tempat tumbuhnya. 3. Memberi tanda pada ujung akar kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris dengan tinta hitec sebanyak 10 garis dngan interval 2 mm sebanyak 2 kecambah dan 1 kecambah lagi sebagai kontrol yang diberi tanda hanya 1 garis dengan interval 2 cm. 4. Memberi tanda pada batang kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris dengan tinta hitec sebanyak 10 garis dengan interval 2 mm sebanyak 2 kecambah dan 1 kecambah sebagai kontrol yang diberi tanda hanya 1 garis dengan interval 2 cm. 5. Meletakkan kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris tadi dengan kedudukan tegak pada lempeng kaca yang telah dibalut tissue dengan menggunakan karet gelang. 6. Memasukkan lempeng-lempeng kaca yang telah ditempeli kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris kedalam toples yang telah berisi sedikit air, kemudian menempatkan toples tersebut di tempat gelap. 7. Mengukur jarak masing-masing interval pada setiap kecambah yang bertindak sebagai perlakuan setelah 24 jam dan membandingkan dengan jarak interval pada kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris yang bertindak sebagai kontrol. 8. Mencatat perubahan yang diamati setiap hari selama 5 hari dan memasukkanya ke dalam tabel pengamatan.

 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 
 IV.1 Hasil
a. Tabel Pengamatan Panjang Batang
Batang Hari/Tgl Panjang Batang (cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I Rabu/ 7 Maret 2012 0,5 0,3 0,5 0,8 1,2 1 1,4 1 0,5 0,4 II 0,5 0,5 0,5 0,5 0.6 0,5 0,6 0,5 3 4 III 3,5 I Kamis/ 8 Maret 2012 0,5 0,3 0,5 0,8 1,2 1 1,4 1 0,5 0,4 II 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 III 8,5 I Jumat/9 Maret 2012 0,5 0,3 0,5 0,8 1,2 1 1,4 1 0,5 0,4 II 1 0,9 1,5 0,8 1 1,4 0,7 0,6 1 1 III 8,5
 b. Tabel Pengamatan Panjang Akar
Akar Hari/Tgl Panjang Akar(cm) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I Rabu/ 7 Maret 2012 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,9 0,2 0,5 0,5 II 0,2 0,2 0,2 0,2 0.2 0,2 0,2 0,2 0,4 0,4 III 2 I Kamis/ 8 Maret 2012 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,9 0,2 0,5 0,5 II 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4 0,4 III 2 I Jumat/9 Maret 2012 0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,9 0,2 0,5 0,5 II 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,4 0,4 III 2 Keterangan : III = Kontrol baik pada batang maupun akar
 IV.2 Pembahasan Dalam percobaan ini dilakukan untuk mengetahui daerah tumbuh pada akar dan batang dari kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris. 3 kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris diberikan tanda pada akar, satu diantaranya sebagai kontrol dan 3 kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris diberikan tanda pada batang serta satu diantaranya pula sebagai kontrol dengan menggunakan tinta hitec. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap daerah tumbuh pada akar dan batang kacang merah Phaseolus vulgaris selama 3 hari menunjukkan adanya pertambahan panjang pada akar dan batang kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris. Berdasarkan penjelasan Campbell, dkk. (1999) bahwa proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertubuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Proses pemanjangan akar terkonsentrasi pada sel-sel dekat ujung akar, dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan. Dari ujung akar ke arah atas terdapat zona pembelahan sel yang meliputi meristem apical dan turunannya, zona pemanjangan, dan zona pematangan. Hasil praktikum menunjukkan variasi pertambahan panjang tiap lokus batang dan akar. Pada hari pertama pengamatan pertambahan panjang pada akar dapat dilihat yaitu pada kecambah I baris I 0,4 cm, baris II hingga VI dan VII pertambahan panjang pada akar yaitu 0,2 cm, pada baris VII pertambahan panjangnya yaitu 0,9 cm dan pertambahan panjang pada baris IX dan X yaitu 0,5 cm. Pada kecambah keduapun pada akar mengalami pertambahan panjang yaitu pada baris pertama hingga kedelapan panjang akar yaitu 0,2 cm dan pada baris kesembilan dan kesepuluh pertambahan panjangnya yaitu 0,4 cm. Panjang akar pada kontrol yaitu 2 c. Pada hari kedua dan ketiga pengamatan panjang pada akar tidak dapat diukur lagi baik pada kecambah I, II dan kontrol. Hal tersebut disebabkan oleh akar yang sudah kering sehingga garis yang terdapat pada akar tidak dapat dilihat lagi. Pada batang kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris terjadi pula panjang tiap garisnya. Pada hari pertama pengamatan panjang pada kecambah pertama yaitu pada baris I 0,5 cm, baris II 0,3 cm, baris III 0,5 cm, baris IV 0,8 cm, baris V 1,2 cm, baris VI 1 cm, baris VII 1,4 cm, baris VIII 1 cm, baris IX 0,5 cm dan baris X 0,4 cm. Pada kecambah kedua panjang pada tiap garisnya yaitu baris I-IV, VI dan VIII yaitu 0,5 cm, baris V dan VII yaitu 0,6 cm, baris IX 3 cm dan baris X 4 cm. Pada kecambah batang yang sebagai kontrol panjang batangnya yaitu 3,5 cm. Pada pengamatan hari kedua, pada kecambah batang pertama panjang batang diambil dari data pengukuran sebelumnya yaitu 0,3 cm, 0,5 cm, 0,8 cm, 1,2 cm, 1 cm, 1,4 cm, 1 cm, 0,5 cm, dan 0,4 cm. Hal tersebut disebabkan karena kecambah pertama dimakan tikus. Berbeda dengan kecambah kedua yang masih dapat diukur. Panjang batang pada baris pertama hingga kesepuluh yaitu 1 cm. Pada batang yang berfungsi sebagai kontrol panjangnya yaitu 8,5 cm. Pada hari ketiga pengamatan kecambah pertama dan kontrol tidak dapat diukur lagi dikarenakan faktor X yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada kecambah kedua panjangnya dapat diukur tetapi hanya 8 garis. Garis 9 dan 10 tidak dapat diukur lagi karena garis yang sebagai penanda telah terhapus. Panjang pada baris pertama hingga kedelapan yaitu 1cm, 0,9 cm, 1,5 cm, 0,8 cm, 1 cm, 1,4 cm, 0,7 cm, dan 0,6 cm. Pada pengamatan yang telah dilakukan panjang pada batang lebih cepat dibandingkan pada akar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Campbell, dkk. (2002) yang menyatakan bahwa proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas. Selain dari hal tersebut pemanjangan pada batang lebih cepat dibandingkan pada akar dikarenakan kurangnya air yang diserap pada akar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Gardner, dkk. (1991) yang menyatakan bahwa kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan ujung dan akar, mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap pertumbuhan ujung. Pertumbuhan ujung lebih di galakkan apabila tersedia N dan banyak air. Pertumbuhan akar akan lebih digalakkan apabila faktor N dan air ini terbatas. Akar adalah yang pertama mencapai air, n dan faktor-faktor lainnya. Pucuk adalah yang pertama mencapai cahaya, CO2 dan faktor iklim.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 
 V.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang didapatkan disimpulkan bahwa daerah pertambahan panjang pada batang dan akar kacang merah Phaseolus vulgaris terdapat pada daerah ujung batang dan ujung akar.
V.2 Saran Adapun saran untuk percobaan ini yaitu tinta yang digunakan yang dapat tahan hingga seminggu agar pengukuran untuk yang lain dapat pula dilakukan

 DAFTAR PUSTAKA 
 Bebas, 2011. Pertumbuhan Pada Tumbuhan. http://bebas.ac.id. Diakses pada tanggal 28 November 2011, pukul 20.00 WITA
. Campbell, N. A., J. B. Reece dan Lawrence E. Mitchell, 2002. Biology. Sixth Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco. 
Desa, 2011. Faktor Internal Pertumbuhan Tanaman. Desa-loyang.blogspot.com. Diakses pada tanggal 28 November 2011, pukul 20.00 WITA. Fahn, A., 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3. UGM. Yogyakarta. Gardner, Fanklin, P., R. Brent Pearce, Roger L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Harjadi, Sri Setyadi, 1979. Pengantar Agronomi. Garmedia. Jakarta.
Isbandi, J., 1983. Pertumbuhan dan perkembangan Tanaman. Fakulas Pertanian UGM. Yogyakarta. Kaufman, P. B., dkk., 1975. Laboratory Experiment in Plant Physiology. Macmillan Publishing Co. Inc. New York.
 Latunra, Andi Ilham, 2012. Penuntun Praktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan II. Universitas Hasanuddin. Makassar.
 Loveless, A. R., 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
 Wikipedia, 2011. Lokus Tumbuh. http://id.wikipedia.org.lokus-tumbuh. Diakses pada tanggal 28 November 2011, pukul 20.00 WITA

impossible (shontelle)

I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did, I did

And you were strong and I was not
My illusion, my mistake
I was careless, I forgot
I did

And now when all is done there is nothing to say
You have gone and so effortlessly
You have won, you can go ahead tell them

Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now

Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open

Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible

Falling out of love is hard
Falling for betrayal is worst
Broken trust and broken hearts
I know, I know

Thinking all you need is there
Building faith on love and words
Empty promises will wear
I know, I know

And now when all is gone, there is nothing to say
And if you're done with embarrassing me
On your own you can go ahead tell them

Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now

Tell them I was happy
And my heart is broken
All my scars are open

Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible

Ooh, impossible
Yeah, yeah

I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did

Tell them all I know now
Shout it from the roof tops
Write it on the sky line
All we had is gone now

Tell them I was happy, and my heart is broken
All my scars are open

Tell them what I hoped would be
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible
Impossible, impossible

I remember years ago
Someone told me I should take
Caution when it comes to love
I did